Sejarah

Sejarah Singkat

Untuk memenuhi kebutuhan tenaga guru Agama Hindu, PHDI NTB membuka PGAH 6 tahun "Asta Paka" yang kemudian pada pertengahan tahun 1968 berubah status menjadi negeri yang diresmikan oleh Bapak Menteri Agama bersama-sama dengan PGAH di Denpasar dan PGAH Singaraja.

Sejak berubah status sampai tahun 1975, pelaksanaan kegiatan dilaksanakan berpindah-pindah, antara SDN 1 Mataram dan SMPN 2 Mataram yang bertoleransi meminjamkan gedung.
Dalam tahun anggaran 1974/1975 PGAHN Mataram memperoleh anggaran proyek pembangunan yang diperuntukkan untuk membeli tanah dan pembangunan ruang kelas. Dengan pendekatan khusus akhirnya pemilik tanah di sekitar pura Pancaka bersedia menjual tanahnya untuk kepentingan Agama Hindu seharga Rp. 31.000 per are. Di atas tanah tersebutlah dibangun gedung PGAH secara bertahap sampai saat ini.
Berdasarka kebijakan pemerintah pada tahun 1993, seluruh PGAH Negeri termasuk PGAH Negeri Mataram dilikuidasi atau dibubarkan, hanya PGAH Negeri Denpasar yang diizinkan dan ditingkatkan menjadi APGAH Negeri Denpasar.
Untuk memenuhi kebutuhan guru Agama Hindu di NTB, atas permohonan STKIP Agama Hindu, maka Dirjen Bimas Hindu dan Budha Departemen Agama mengijinkan untuk mempergunakan seluruh aset eks PGAH Negeri Mataram menjadi kampus APGAH Mataram (LPTK) STKIP Agama Hindu yang pusatnya di Singaraja.
Atas dasar tuntutan masyarakat NTB maka pada tahun 1995 Dirjen Bimas Hindu dan Budha mengijinkan Yayasan Dharma Laksana NTB untuk menggunakan seluruh aset eks PGAH Negeri Mataram sebagai kampus STAH Mataram setelah LPTK Mataram ditutup.
Akhirnya pada tahun 2001, melalui SK Presiden RI No. 27 tahun 2001 pemerintah mendirikan STAH Negeri Mataram dan diresmikan oleh Bapak Menteri Agama pada tanggal 11 Juli 2001 dan dengan dikeluarkannya SK Menteri Agama RI No. 204 tanggal 19 April 2002 maka semua aset eks PGAH Negeri Mataram berupa tanah beserta bangunannya ditetapkan menjadi aset STAH Negeri Gde Pudja Mataram.
Mulai tahun anggaran 2002 STAHN Gde Pudja Mataram membagun sarana dan prasarana yang dibutuhkan yang sampai akhir tahun 2007 telah dibangun ruang sekretariat/kantor seluas 2 x 680 meter persegi, aula 680 meter persegi serta ruang kuliah 2 x 400 meter persegi dan lokasinya berhadapan dengan sekretariat.